Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perencanaan Produksi Massal : Pengertian, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, Dan Proses Perencanaan

Perencanaan Produksi Massal - Perkembangan pesat dalam proses produksi membutuhkan perencanaan yang matang. Oleh karena itu diperlukan perencanaan produksi massal. Lalu bagaimana proses perencanaan produksi massal?

Proses produksi mempunyai dua pemahaman yakni, pemahaman proses dan pemahaman produksi. Proses memiliki pemahaman sebagai satu langkah, sistem, atau tehnik bagaimana mengganti beberapa sumber yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan kekayaan alam yang ada untuk mendapat satu hasil yang maksimal. Dan produksi ialah semua aktivitas yang terkait dengan hasilkan barang atau jasa dengan memproses bahan baku jadi barang 1/2 jadi atau barang jadi hingga barang itu mempunyai nilai lebih.

Karena itu, bisa diambil kesimpulan jika proses produksi ialah langkah, sistem, dan tehnik untuk membuat, memproses, atau memberikan nilai lebih untuk satu barang atau jasa dengan memakai beberapa sumber daya (tenaga kerja, mesin, beberapa bahan, dana) yang ada. Berikut ulasan terkait perencanaan produksi massal yang ada di industri.

perencanaan produksi massal

Pengertian Proses Produksi Massal

Produksi massal sebagai aktivitas menghasilkan barang tertentu dengan standard yang sudah ditetapkan lebih dulu oleh perusahaan dan dibuat dengan jumlah yang besar.

Produksi satu produk dengan jumlah yang besar sekali dengan memakai sistem produksi padat modal secara berkaitan disebutkan Mass Production atau produksi massal. Produksi massal secara eksklusif diketemukan dalam industri di mana produk yang dijajakan distandarisasi dengan cermat hingga memungkinkannya beberapa mesin dan beberapa proses yang automatis gantikan peranan tenaga kerja. Industri produksi massal diikuti dengan pemfokusan pemasaran tingkat tinggi, syarat masuk yang susah. dan pemakaian rasio ekonomi yang hasilkan unit ongkos penawaran yang rendah.

Ciri atau Karakter Produksi Massal

Perusahaan yang mengaplikasikan proses produksi massal akan menghasilkan barang semaksimal mungkin dengan sumberdaya yang mereka punyai. Adapun beberapa ciri produksi massal diantaranya seperti berikut:

  1. Produk yang dibuat dengan jumlah besar, hingga ongkos per unitnya lebih rendah.
  2. Produk yang dibuat dibikin secara berurut atau disamakan dengan skema posisi.
  3. Produk relatif seragam, dengan macam minimal.
  4. Arah produksi untuk kuasai pasar, hingga produk dipasarkan di pasar bebas.
  5. Mempunyai stock barang sebagai stok di periode nantikan.

Jika terjadi keunggulan produk (overproduction), karena itu perusahan akan usaha lakukan interferensi pasar seperti promo, potongan harga, pemberian hadiah dan lain-lain supaya produk bisa selekasnya teresap pasar, tanpa kurangi atau tunda proses produksi.

Keunggulan dan Kekurangan Produksi Massal

Kelebihan Produksi Massal

  1. Efektivitas keuangan. Proses produksi massal umumnya memakai beberapa mesin yang hebat, dengan begitu kurangi keperluan akan tenaga kerja. Perusahaan lakukan pembelian bahan baku dengan jumlah besar hingga bisa mengirit ongkos berbelanja bahan baku karena umumnya ada diskon untuk pembelian dengan jumlah besar.
  2. Efektivitas waktu. Dalam produksi massal tiap karyawan lakukan hal sama pada proses produksi dan terus mengucur. Ini mengakibatkan tak perlu kebanyakan penyiapan baik perlengkapan atau bahan baku, hingga waktu produksi makin singkat.
  3. Keproduktifan tinggi. Efektivitas waktu menggerakkan kecepatan produksi makin tinggi, hingga bisa memacu tingkat produksi yang bisa lebih cepat juga. Apa lagi disokong oleh beberapa mesin produksi yang hebat.
  4. Tingkat akurasi tinggi. Tersedianya mesin yang hebat bukan hanya menggerakkan kecepatan produksi, tapi juga jamin kualitas produksi yang konstan dan kecil sekali risiko kekeliruan. Ini akan jamin kualitas produksi.

Kekurangan Produksi Massal

  1. Modal Benar-benar Besar. Ongkos yang dikeluarkan untuk beli dan perawatan mesin produksi besar sekali
  2. Aktivitas Produksi Benar-benar Kaku. Peralihan design sekecil apa saja pada design produksi akan punya pengaruh pada keseluruhnya proses produksi.
  3. Kurang Bermacamnya Macam Produk. Salah satunya ciri-ciri produksi massal ialah keseragaman produk, hingga sedikit variasi produk yang dapat dijajakan ke customer.
  4. Tidak Ada Agunan Pasar. Berlainan lewat produk pesanan, tidak ada agunan benar-benar jika produk massal akan laku manis di pasar. Perusahaan harus betul-betul memerhatikan kebutuhan pasar pada sesuatu produk.

Arah Produksi Massal

Arah produksi massal ialah untuk produksi produk sebanyak-banyaknya dengan efektivitas proses produksi. Sama seperti yang sudah dirinci, produksi massal sendiri memang dilaksanakan dengan arah hasilkan banyak produk dengan detail dan tipe yang serupa untuk ditawarkan. Produk yang dibikin dengan jumlah banyak ini dilaksanakan sama waktu yang relatif singkat dan ongkos yang rendah.

Perencanaan Produksi Massal

Perencanaan produksi sebagai satu proses yang berjalan secara terus-terusan di perusahaan. Perencanaan sebagai satu peranan management yang meliputi banyak hal yang sama-sama terkait keduanya. Perencanaan sebagai penghitungan semua aktivitas yang sudah dilakukan pada periode mendatang dengan ikuti proses tertentu.

Dengan singkat bisa disebutkan jika Perencanaan produksi sebagai perencanaan berkenaan tipe produk dan jumlah produk yang hendak di produksi oleh satu perusahaan pada suatu masa produksi tertentu.

Perencanaan produksi dapat diuraikan sebagai proses dalam berencana dan mengontrol saluran material yang masuk, mengucur, dan keluar mekanisme produksi dan operasi, pada suatu waktu periode tertentu, hingga kebutuhan pasar bisa disanggupi dalam jumlah yang pas, saat yang pas dan ongkos produksi yang minimum.

Karena ada perencanaan produksi diharap semua rutinitas tenaga kerja bisa ditujukan secara baik selama saat produksi, hingga arah perusahaan bisa diraih secara efisien dan efektif.

Perencanaan produksi terkait dengan pengaturan produksi. Maknanya perencanaan produksi terkait dengan kegiatan untuk memutuskan kekuatan semua sumber daya perusahaan yang dipakai untuk jalankan proses produksi supaya jalan sesuai gagasan.

Perencanaan produksi pada umumnya mencakup beberapa kegiatan berikut:

  1. Perencanaan proses produksi harus menyiapkan volume produksi, tenaga kerja, beberapa mesin, bahan baku, sistem pembuatan, modal, dan lain-lain.
  2. Perencanaan proses produksi harus terencana baik dari sejak awalnya produksi sampai pada tahapan penuntasan.
  3. Perencanaan proses produksi harus bisa mengkoordinasi tiap sisi aktivitas produksi.
  4. Perencanaan proses produksi harus bisa tentukan hasil akhir yang diharap proses dari produksi.

Perencanaan proses produksi tentu saja harus disamakan dengan arah perusahaan, harus simpel, gampang dipahami, dan bisa dikerjakan. Perencanaan proses produksi harus memberi analitis dan kategorisasi aktivitas.

Arah dan Peranan dan Perencanaan Produksi

Arah perencanaan produksi

a. Meminimalisir ongkos dan mengoptimalkan keuntungan.

Dengan perencanaan produksi yang bagus, karena itu optimasi proses produksi bisa dilaksanakan juga. Dengan tekan ongkos produksi karena itu bisa diharap keuntungan yang lebih bagus juga. Penekanan ongkos produksi tidak berarti turunkan kualitas produknya. Karena pada intinya dalam aktivitas produksi massal telah ada standarisasi produknya.

b. Mengoptimalkan kepuasan konsumen setia.

Tingkat kepuasan konsumen setia sebagai arah khusus dari perencanaan produksi. Makin besar tingkat kepuasan konsumen setia pada produk karena itu makin gampang untuk perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Demikian juga kebalikannya, bila konsumen setia tidak senang karena itu akan susah untuk perusahaan untuk pasarkan produknya, apa lagi memperoleh keuntungan.

c. Meminimalisir peralihan nilai produksi.

Dengan perencanaan produksi yang bagus, karena itu keberlangsungan proses produksi dapat dijaga secara baik. Dimulai dari stok bahan baku sampai produk akhir. Diharap dengan perencanaan yang bagus, sedikit barang yang ada di gudang kelamaan yang bisa berpengaruh pengurangan kualitas produksi.

d. Meminimalisir peralihan tenaga kerja.

Lewat perencanaan produksi yang bagus karena itu bisa diakui pemakaian tenaga kerja yang diperlukan sesuai kemampuan produksi. Dengan begitu ongkos tenaga kerja bisa diminimalisir.

e. Mengoptimalkan peralatan dan inventaris pabrik.

Perencanaan produksi yang bagus, bisa mengoptimalkan pemakaian peralatan dan mesin produksi secara baik juga. Perlengkapan dan mesin produksi dipakai sama sesuai kemampuan dan kekuatannya, hingga pemakaian perlengkapan dan mesin produksi jadi maksimal. Ini akan meminimalisir ongkos pemakaian dan perawatan perlengkapan produksi.

Peranan Perencanaan Produksi

a. Jamin Gagasan Produksi Atau Pemasaran Barang

Perencanaan produksi yang pas mempermudah perusahaan untuk jual produk ke customer sama sesuai keperluan pasar. Hingga pemasaran akan disamakan dalam jumlah produk yang dibuat sesuai kebutuhan pasar.

b. Menghitung Kemampuan Produksi

Perencanaan produksi yang pas dipakai untuk menghitung berapa besar perusahaan sanggup menghasilkan barang pada waktu periode tertentu. Pengukur itu dipakai untuk mengoptimalkan produksi secara terus-menerus. Dengan begitu perusahaan segera dapat selalu jaga tersedianya barang di pasar.

c. Alat untuk Memantau Hasil Produksi

Perencanaan produksi menolong perusahaan memantau hasil produksinya dari hari ke hari. Jika terjadi pengurangan kualitas, perusahaan segera dapat selekasnya ketahui pemicunya lewat jalur produksi yang telah diputuskan awalnya.

Unsur dalam perencanaan produksi

Beberapa unsur yang ada dalam perencanaan produksi, tidak terlepas dari penghitungan logis sebagai usaha untuk perolehan arah perusahaan. Beberapa unsur itu diantaranya seperti berikut:

a. Arah produksi

Arah produksi harus terang dan bisa dimengerti oleh management perusahaan. Perusahaan harus sanggup membaca kemauan pasar dan daya serap pasar hingga bisa tentukan arah dari pembikinan satu produk.

b. Pengukur dan standard produksi

Perencanaan produksi bukan hanya dilaksanakan atas arah produksi saja, tapi juga harus mempertimbangkan kemampuan pasar dalam mempernyerap produk itu. Kualitas produk dan harga punya pengaruh pada daya serap pasar, karena itu perlu pengukur pada standard produk baik jumlah atau kualitas produknya.

c. Penilaian perencanaan produksi

  • Perencanaan produksi ditetapkan oleh bukti-bukti obyektif di atas lapangan.
  • Perencanaan produksi benar-benar terarah hingga sanggup memberikan deskripsi proses produksi dari pengadaan bahan baku sampai produk akhir.
  • Perencanaan produksi sebagai tahapan awalnya dari Proses produksi

Faktor yang punya pengaruh dalam Perencanaan Produksi

a. Factor Intern

Factor intern ialah factor yang ada di perusahaan tersebut. Beberapa faktor intern itu salah satunya ialah:

  • Kemampuan mesin produksi
  • Keproduktifan tenaga kerja
  • Kekuatan penyediaan dan pengadaan bahan baku produksi.

b. Factor External

Factor External ialah beberapa faktor yang dari luar perusahaan, yang ada di luar kekuasaan perusahaan untuk mengendalikannya. Beberapa faktor external itu salah satunya ialah:

  • Peraturan pemerintahan.
  • Pergerakan inflasi.
  • Musibah Alam.

Langkah Perencanaan Proses Produksi

a. Proses Penyiapan (Riset Produk)

Pengetahuan pada proses produksi atau produk tersebut penting dalam perencanaan produksi. Karena itu perlu dilaksanakan riset pada ke-2 nya. Riset pada proses produksi dilaksanakan untuk memperoleh proses produksi terbaik dan pembaruan pada proses produksi yang jalan. Dan riset produk mempunyai tujuan untuk pahami hasrat customer, hingga bisa dilaksanakan pembaruan pada produk yang telah ada.

b. Filtrasi Ide (Peningkatan Produk)

Sesudah riset produk dilaksanakan, perusahaan harus sanggup meningkatkan produk itu lewat ide produk hingga jadi produk riil. Adapun tingkatan yang sudah dilakukan ialah:

1. Cari Ide

Ide satu produk baru bisa datang dari Customer, tehnologi yang ada, Departemen Riset dan Peningkatan Perusahaan, atau datang dari faksi ke 3 seperti beberapa pakar.

2. Penyeleksian Produk

Sebagai tahapan penyeleksian pada ide-ide yang telah masuk terkait dengan peningkatan produk. Penyeleksian pada ide itu diputuskan dengan memakai instrument alat tes seperti berikut:

  • Kelaikan Keuangan, Peningkatan satu produk diharap tidak memberikan beban pada keadaan keuangan perusahaan yang pada ujungnya akan punya pengaruh pada keuntungan perusahaan. Peningkatan satu produk pada intinya untuk menambahkan keuntungan perusahaan.
  • Kecocokan operasional produksi, Ide yang diputuskan harus disamakan dengan kekuatan dan kecocokan mesin produksi hingga peningkatan produk diharap tidak mengganti lay-out produksi. Karena peralihan lay-out produksi pada intinya akan mengganti proses produksi yang berpengaruh pada tambahan modal usaha, hingga menambahkan beban usaha dan kurangi keuntungan usaha.
  • Kekuatan Pasar, Kekuatan pasar jadi pemikiran khusus dari kelaikan satu ide produk. Bila kekuatan pasar belumlah jelas, karena itu perlu pemikiran kembali pada proses produksi ide baru itu.

3. Design Awalnya Produk

Design Awalnya produk perlu dibikin saat sebelum tentukan design produk yang sebetulnya. Penetapan design awalnya produk itu dilaksanakan dengan lakukan pemikiran berikut:

  • Penetapan Wujud dan Peranan produk baru.
  • Penyeleksian bahan yang hendak dipakai, mencakup detail produk, harga dan ongkos proses produksi.
  • Kekuatan penganekaragaman produk.

4. Pengetesan Produk

Pengetesan produk dipakai untuk tentukan apa produk pantas diperkembangkan atau mungkin tidak berdasar kekuatan pasar atau secara tehnis produksi.

5. Design Akhir Produk

Tahapan akhirnya penyeleksian produk ialah penetapan design akhir produk. Akan tetapi perlu tetap dibikin prototipe baru untuk dites kembali supaya produk itu bisa lolos tes baik secara tehnik atau kekuatan pasar.

c. Penentuan Rasio Produksi

Penentuan rasio produksi dilaksanakan sesudah dilaksanakan penetapan produk yang hendak dibikin. Aktivitas penentuan rasio produksi mencakup beberapa hal berikut:

  • Penentuan waktu produksi.
  • Penentuan volume produksi.
  • Penentuan financial atau penghitungan ongkos.
  • Penentuan jumlah tenaga kerja.
  • Penentuan perlengkapan produksi.
  • Penentuan stok bahan baku.

Beberapa tahapan dalam Penentuan Rasio Proses Produksi :

  1. Routing, yakni memutuskan dan tentukan posisi proses produksi bermula berbahan mentah sampai jadi produk akhir.
  2. Penjadwalan, yakni memutuskan dan tentukan agenda operasi produksi yang digabungkan sebagai satu kesatuan.
  3. Dispatching, yakni memutuskan dan tentukan proses pemberian perintah untuk memulai dikerjakannya operasi proses produksi yang telah diperkirakan di dalam routing dan penjadwalan.
  4. Follow up, yakni memutuskan dan tentukan beragam aktivitas supaya tidak ada penangguhan dan menggerakkan terkoordinasinya semua perencanaan operasi produk

Diatas adalah ulasan terkait perencanaan produksi massal yang ada di industri. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Post a Comment for "Perencanaan Produksi Massal : Pengertian, Ciri, Kelebihan, Kekurangan, Dan Proses Perencanaan"